Linkarutama.com- Meski Pandemi covid-19 sedang mewabah dan seiring berjalan waktu kelangkaan gula pasir di Provinsi Lampung yang terjadi sejak satu bulan terakhir, hingga saat ini masih dirasakan masyarakat hal ini diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung Wahrul Fauzi Silalahi.
Wahrul mengaku sangat kecewa, karena pada saat rapat dengar pendepat (RDP) di Komisi II, masing-masing satker (dinas), mengatakan jika stok gula aman. Namun kita menemui saat melakukan reses kelangkaan gula masih terjadi di masyarakat.
“Ini fakta, saya sudah berkeliling di Lampung Selatan selama 4 hari. Di sini (Lampung Selatan), warung-warung jarang sekali ada gula dan masyarakat sangat susah mendapatkannya, artinya Gubernur Lampung harus serius menyikapi hal ini, karena ini kebutuhan dasar masyarakat,” kata Wahrul, Selasa (28/4/2020).
Menurut Wahrul, meskipun faktanya Lampung selaku penyuplai gula pasir secara Nasional dikarenakan di Lampung berdiri perusahaan besar yang memproduksi gula, tetapi pada kenyataannya sampai saat ini gula masih dirasakan langka dan harga pun tidak stabil.
Diketahui, kelangkaan gula yang terjadi di Lampung sendiri menimbulkan kecurigaan publik akan adanya permainan mafia gula.
Dugaan adanya penimbunan gula di Lampung akhirnya terjawab. Mabes Polri menyatakan gula yang seharusnya sudah beredar sejak April 2019 itu hingga kini masih disimpan di gudang dua pabrik besar di Lampung. Akibatnya, gula langka dan harganya melonjak.
“Kebutuhan gula sebagai kebutuhan dasar bagi masyarakat tentunya harus ada jaminan ketersedian barang dengan harga yang terjangkau, yang ini tentunya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah selaku penyelenggara Negara untuk memastikan distribusi dan ketersediaan gula di pasaran mencukupi kebutuhan masyarakat di pasaran dan memastikan tidak ada permainan perusaan gula dengan melakukan penimbunan,” urainya.
Kelangkaan gula yang berlanjut, tambah dia, tentunya harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah Propinsi Lampung agar tidak menambah beban masyarakat di tengah wadah Virus Corona serta menjamin ketersediaan gula menghadapi bulan puasa.(nti/her)