Linkarutama.com – Meski kondisi di tengah ekonomi sulit saat pandemi Covid-19 terus meningkat di Kota Bandarlampung, seorang pedagang kelontongan yang sehari-hari berjualan di pelataran parkir Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung tetap masih mampu menyisihkan untuk berkurban 4 ekor kambing.
Dari kisah dan perjalanan awal dengan niat berkurban, tentu seyogyanya mampu menginspirasi kita semua, khususnya pedagang kelontongan.
Menurut rencana, daging kurban nanti akan dibagikan kepada tetangga seputar rumahnya yang beralamat di Jalan Takuban Perahu (Belakang Mapolda Lampung), Rabu (21/7/2021) mendatang.
Yanti (35) salah satu pedagang kelontongan di pelataran parkir Pemprov Lampung bercerita, jika dirinya setiap tahun berkurban pada Hari Raya Idhul Adha. Namun kali ini, dirinya hanya berkurban 4 ekor kambing yang dibelinya Rp10 juta dari peternak di daerah Jatimulyo Kabupaten Lampung Selatan.
“Nanti akan saya bagikan kepada para tetangga rumah seputar rumah,” kata Yanti, Selasa (13/7/2021) ditemui di tempat usahanya.
Keempat kambing kurban itu nantinya akan disembelih langsung di tempat penjual dengan niat Qurban. Hal itu sengaja dilakukannya agar tidak terjadi kerumunan ketika proses penyembelihan hewan kurban.
“Supaya tidak terjadi kerumunan maka dipotongnya di sana, jauh di Jatimulyo dan sudah siap dibagikan di dalam kantong plastik,” tutur Yanti.
Ia menjelaskan, sebelumnya telah meminta kepada anak laki-lakinya untuk mendata semua tetangga yang akan mendapatkan daging kurban darinya. Ia sampaikan kepada anaknya agar tidak ada tetangga yang terlewatkan.
“Kalau ada yang tidak kebagian pasti sedih kan, kecewa. Makanya saya bilang dengan anak saya jangan sampai ada yang terlewat,” terangnya.
Ia menuturkan niat berkurban sejak sebelum tahun 2010, kala itu pak Gubernur masih pak Sjachroedin ZP. Mulanya karena niat setiap hari menyisihkan Rp.5000 rupiah hingga Rp.15.000 rupiah.
” Tergantung dagang musim ramai atau sepi, jadi bisa menyesuaikan penyisihan untuk niat kurban,” kata dia.
Dia seakan menggambarkan kepada teman teman pedagang lainnya bahwa, dagang itu harus familier, memiliki keramahan selalu sabar dan jujur, cerita dia.
Usaha dagang di lingkungan perkantoran pemerintah provinsi harus sabar, karena usaha dagang di kalangan lingkup ASN kita harus berjiwa besar memiliki rasa pengertian.
” Kan ASN gajian tiap awal bulan, jadi mayoritas hampiri seluruh ASN kenal baik maka pembelian kebanyakan di catat dengan pembayaran awal bulan,” bebernya.
Ditanya suka dan duka, semua usaha dan kerja pasti ada suka dan duka, tinggal tergantung kita mencernanya. Namanya dagang rokok,makanan ringan,kopi,teh kadang ada sarapan nasi uduk, tentu harus ekstra telaten mengantar pesanan dan tidak boleh jenuh, tandas dia.
Terpisah, Suranto (50) pemilik ternak kambing di Jatimulyo Kabupaten Lampung Selatan menuturkan, untuk musim jelang hari raya idul Qurban saat ini harga kambing tentu melonjak naik dari jauh jauh hari sebelum jelang hari raya Qurban.
“Awalnya saya memiliki 3 ekor kambing, satu jantan besar dan 2 betina Alhamdulillah saat ini jumlah kambing sudah ada 15 ekor,” kata Suranto.
Menurutnya, pemilharaan kambing jika ingin sehat harus rajin berisikan kandang, makanan rutin mulain rumput hingga makanan tambahan seperti, dedak atau sesekali jamu hewan, jelas dia.
Dari raut wajah Suranto, tampak kusam namun dia menceritakan bahwa saat ini kambing kambingnya ada yang akan melahirkan, semoga lahir dengan sehat dan lahir dengan 3 ekor anak kambing, cetus Suranto penuh harap.(her)