Linkarutama.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung bersinergi dan kolaborasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Darah (TPID) dan Pemerintah Provinsi Lampung menyelenggarakan kegiatan “Panen Bawang Merah dalam rangka Implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Lampung” di Desa Ruguk, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan pada Senin, (21/8/2023).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Gubernur Lampung, Ir. H. Arinal Djunaidi, Komisi XI DPR RI Ela Siti Nuryamah, S.Sos.I, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiyono, Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan- Badan Pangan Nasional (BAPANAS), Rachmi Widriani, Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Keuangan Kabupaten Lampung Selatan, Achmad Herry, S.E., M.M., Forkompinda Provinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan, Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Lampung, Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat, Pimpinan Wilayah BRI Lampung Bengkulu, serta perwakilan petani di Kabupaten Lampung Selatan.
Kegiatan diawali dengan panen bawang merah bersamaan dengan sosialisasi Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah, serta sosialiasi transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kepada para petani dan ASN di lingkungan Pemkab Lampung Selatan.
Acara dilanjutkan dengan seremoni penyerahan bantuan dalam mendukung budidaya komoditas ketahanan pangan baik oleh Pemerintah Provinsi Lampung, Bank Indonesia Provinsi Lampung, juga simbolis penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh perbankan.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiyono menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momentum untuk mendorong peran petani dalam menekan inflasi, khususnya inflasi pangan, kegiatan panen ini menjadi momen kemajuan budidaya komoditas pangan khususnya bawang merah dan menjadikan Provinsi Lampung sebagai sentra budidaya bawang merah sebagai upaya untuk menjaga inflasi komoditas yang bergejolak (volatile foods).
Di sisi lain, BAPANAS menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai respon atas terjadinya defisit produksi bawang merah di Provinsi Lampung.
“Provinsi Lampung masih mengalami defisit komoditas bawang merah, dengan produksi tahun 2022 sebesar 1.762 ton dan konsumsi rumah tangga mencapai 30.079 ton per tahun, sehingga ketersediaanya 90% harus dipasok dari luar Provinsi Lampung,” ujar dia.
Sejalan dengan hal tersebut, Gubernur Lampung menyambut baik upaya bersama yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Lampung, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, Bank Indonesia, serta pihak terkait lainnya sebagai bagian dari rangkaian implementasi program GNPIP di Provinsi Lampung. Harapannya juga dengan adanya program ini dapat turut mendorong pengembangan sentra budidaya bawang merah, guna meningkatkan kemandirian pangan daerah yang pada gilirannya dapat mendukung ketahanan pangan nasional.
Tentunya upaya tersebut dapat terwujud melalui kolaborasi Bank Indonesia bersama dengan berbagai lembaga maupun mitra strategis lainnya.
Program GNPIP ini merupakan program berkelanjutan, yang sejak awal tahun 2022 telah berhasil diimplementasikan di Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Tulang Bawang Barat, serta Kabupaten Way Kanan melalui bantuan sarana dan prasarana pertanian serta operasi pasar.
Pada implementasi GNPIP di Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan kali ini tidak terlepas dari peran serta Pemerintah Daerah dan Perbankan dalam penyaluran KUR yaitu Bank Lampung serta BRI wilayah Lampung Selatan. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi momentum kolaborasi antar lembaga dan Pemerintah Daerah untuk mewujudkan sinergi dalam upaya menekan inflasi daerah serta dapat meluas di berbagai wilayah lainnya di Provinsi Lampung.(*/her)