Linkarutama.com – Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan wadah bagi para mahasiswa, untuk mengeksplorasi keberagaman dan kebhinekaan di seluruh penjuru Indonesia, serta memaksimalkan potensi untuk berkontribusi kepada masyarakat, dilansir Unila.ac.id, Jumat (26/4/2024).
Wahyu Agil Permana, mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Unila angkatan 2021, mengikuti program PMM batch empat di Universitas Padjadjaran, Kampus Jatinangor, Kota Bandung pada tahun 2024.
Agil tertarik dengan PMM setelah mendapat informasi dari dosen dan media sosial Kemendikbudristek. Baginya, PMM memberi kesan paling menyenangkan karena dapat berbaur di tengah keberagaman suku, rasa, bahasa, dan budaya antarmahasiswa.
Meskipun penuh dengan tantangan, seperti proses adaptasi dengan lingkungan baru, budaya baru, dan teman-teman baru, Agil tetap yakin dan optimistis menjalani PMM dengan memohon doa dan dukungan dari keluarga dan orang terdekatnya.
“Banyak hal yang ingin saya ceritakan terkait PMM ini, di antaranya bisa merasakan kuliah di salah satu kampus terbaik di pulau Jawa, mengetahui bagaimana iklim akademik di kampus tersebut, serta keberagaman dan kemajemukan di PMM yang bisa membentuk karakter seseorang menjadi lebih nasionalis,” ujarnya.
Agil berterima kasih atas kesempatan yang diberikan Unila. Ia berencana menyosialisasikan PMM kepada mahasiswa lain di Unila, karena percaya program ini dapat membentuk karakter nasionalis dan memperluas wawasan serta cakrawala pemikiran mahasiswa.
“Mahasiswa harus berjiwa bebas dan turut aktif. Terus menerus belajar adalah sebuah hal yang mutlak. Cobalah untuk memperluas wawasan dan cakrawala pemikiran. Hal tersebut akan sangat menunjang kebebasan jiwa seorang mahasiswa,” katanya. (*/her)