Pengukuhan Karpin PTPN I Reg 7, Tuhu Bangun: Kami Butuh Integritas

Linkarutama.com – PTPN I bersama PTPN IV Regional 7 mengukuhkan 46 karyawan pimpinan hasil rekrutmen tahun 2023 di Kebun Way Lima, Sabtu malam (27/7/2024).

Dikemas dengan agenda Planters Boothcamp, seluruh peserta mengikuti beberapa sesi game motivation, team building, dan renungan malam sebelum penyerahan SK sebagai karyawan pimpinan definitif.

Regional Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun didampingi SEVP Operation Wiyoso, SEVP Business Support PTPN IV Regional 7 KSO, para pejabat, dan para manajer mengikuti acara itu. Menjelang pukul 00.00, diterangi kobaran api unggun yang dibuat di tengah amparan bebatuan Tempat Wisata Bronjong, Tuhu Bangun menyampaikan pesan-pesan dan arahan usai menyerahkan SK.

“Hari ini, Anda ditetapkan sebagai karyawan pimpinan dengan sebutan asisten definitif. Kami sudah ketahui kompetensi dan skill Anda. Tetapi, attitude-nya, hanya Anda dan Tuhan yang tahu. Kami memerlukan orang-orang pintar, tetapi kami lebih membutuhkan dan hormat kepada orang-orang yang memiliki attitude. Yang pantas berada di sini hanya pimpinan yang berintegritas,” kata Tuhu Bangun saat memberi warning kepada karyawan yang dikukuhkan.

Suasana malam yang hening di tengah sungai di area kebun karet membuat kalimat-kalimat Tuhu Bangun begitu bermakna.

Bertebaran pesan-pesan berhikmat, mulai dari aspek relijius, rasa hormat atas jasa orang tua, posisi dan karir yang sedang dan akan kita raih, rasa bangga dan terima kasih kepada bangsa dan negara, sumbangsih kita terhadap kemajuan perusahaan, hingga soal catatan hidup apa yang akan diwariskan.

“Hidup ini bukan cerita, tetapi fakta yang harus terus kita perjuangkan. Jangan hanya cerita saja yang akan menjadi bukti, tetapi biarkan bukti yang akan bercerita kepada dunia. Kita harus meninggalkan legacy yang baik, legacy berupa bukti, bukan cerita-cerita belaka,” kata Tuhu Bangun.

Pada sesi sebelumnya, SEVP Business Support PTPN IV Regional 7 KSO Bambang Eko Prasetyo juga menyampaikan sambutan.

Ia mengatakan, para CKP yang segera didefinitifkan menjadi para pimpinan ini memiliki tantangan yang sangat nyata di PTPN I maupun di PTPN IV.

Menurut dia, istilah VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yang saat ini melanda ekonomi makro, sedang dialami oleh industri agro. Beberapa indikator utama pada industri agro, seperti harga, respons pasar, dan kondisi alam sedang tidak baik-baik saja.

“Saat ini industri agro mengalami VUCA. Hampir semua aspek dilanda ketidak pastian, bahkan ambigu. Anda sebagai pemimpin sedang ditantang untuk menjadi bagian dari solusi mengatasinya,” kata pria lembut berambut ganih itu.
Namun demikian, Pak BEP, sapaan akrab Bambang Eko Prasetyo, memberikan clue normatif untuk mengatasi era VUCA. Segala ketidak stabilan yang terjadi, kata dia, harus dijawab dengan suatu sikap yang kuat, dinamis, dan berorientasi kepada hasil.

“Untuk menjawab atau menghadapi era VUCA ini, jawabannya juga dengan VUCA. VUCA sebagai jawaban ini adalah Visioner, Understanding, Clarity, dan Adaptation. Visi kerja kita harus fokus, pengetahuan kita terhadap masalah juga harus mumpuni, langkah kita harus jelas atau klir, dan kita harus bisa beradaptasi dengan perkembangan,” kata mantan bankir ini.

Kepada para Asisten baru ini, BEP juga meminta untuk membentuk mindset yang positif, dinamis, dan berkelanjutan. Berbagai problem dan pengalaman hidup maupun pengalaman bekerja, kata dia, harus menjadi acuan untuk memperbaiki keadaan.

Sebab, seiring program transformasi bisnis yang sedang dijalankan di PTPN, menumbuhkan iklim kompetisi yang sehat dan progresif.

Jangan Cengeng!
Pada kesempatan yang sama, SEVP Operation PTPN I Regional 7 Wiyoso juga menyampaikan pesan-pesan heroik kepada para asisten baru.

Ia mengatakan, masa percobaan dan magang selama lebih dari satu tahun sebagai CKP, kata dia, memberikan gambaran nyata tentang kerja seorang planters sejati.

Mengungkap tiga elemen utama prasyarat seorang pemimpin, yakni kompetensi, skill, dan attitude, Bang Yos, sapaan akrabnya, menekankan aspek sikap moral sebagai benteng terakhir.

Dari sisi kompetensi, latar belakang kehidupan dan pendidikan menjadi modal awal untuk tumbuh dan berkembang. Lalu, skill atau keahlian alias kemahiran didapat dari pengalaman dan terus berlatih ketika mendapat tugas dan menghadapi pekerjaan.

“Nah, attitude ini merupakan kata sifat. Sikap moral itu menentukan karis seseorang dan berhasil atau gagalnya suatu sistem dalam menjalankan operasional. Sehebat apapun dan sepintar apapun kita, kalau attitude-nya buruk, niatnya salah, moralnya nakal, etikanya tidak terjaga, cepat atau lambat pasti hancur,” kata dia.

Terkait dengan tugas sebagai unsur pimpinan di PTPN I maupun PTPN IV Regional 7 yang nota bene adalah perusahaan perkebunan, Bang Yos menekankan agar mengobarkan juwa yang kuat dan berani. Tugas dan tantangan sebagai pimpinan di perusahaan perkebunan, kata dia, akan sangat menguras tenaga, pikiran, strategi, referensi, dan peranti lain untuk bisa bertahan.

Selain itu, seorang pemimpin di perkebunan harus memiliki sikap yang respek, simpati, mudah bergaul, dan fleksibel.

“Masalah di perusahaan perkebunan itu kompleks. Tidak melulu soal agronomi, proses produksi, teknis pengolahan, keuangan, dan teknis lainnya. Kita butuh pengetahuan luas tentang sosial, kemasyarakatan, human character, dan lainnya. Pesansaya, jangan cengeng! Karena planter sejati itu berani dan tangguh,” kata dia.

Planters boothcamp yang diselenggarakan selama dua hari diikhtirkan untuk menggembleng mental para asisten untuk menghadapi tantangan. Kabag SDM Ronal Sudrajat mengatakan, 46 CKP dengan jabatan Asisten ini berasal dari semua unit kerja di PTPN I dan PTPN IV Regional 7 yang sebelumnya merupakan PTPN VII. Mereka adalah para asisten tanaman, teknik dan pengolahan, asisten personalia, dan sisten keuangan.(*/her)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *