Kepala BI Lampung Junanto Herdiawan Ajak Media Bangun Opini Positif Bagi Masyarakat untuk Kemajuan Provinsi Lampung

Linkarutama.com – Keren, kegiatan positif mulai dari pembahasan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung, perkembangan inflasi hingga Produk Daerah Regional Bruto (PDRB) di Provinsi Lampung dikemas dalam gelaran Bincang Bersama Media (BBM)di triwulan II tahun 2024, yang berlangsung di lantai 4 gedung kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Kamis (8/8/2024).

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan mengajak seluruh insan pers untuk menjadi garda terdepan dalam menyebarkan berita yang positif membangun publik.

“Berita positif itu membangun opini yang menciptakan hal hal yang bersifat suasana menjadi tenang, nyaman bagi masyarakat sekaligus bertujuan membantu semangat membangun untuk Provinsi Lampung khususnya dan negara kita umumnya,” kata Junanto Herdiawan.

Ajakan itu, disampaikannya dalam acara bincang-bincang bersama media (BBM) update perekonomian Lampung triwulan II-2024, di Auditorium Lantai 4 Gedung KPw BI Lampung, kemarin.

Pak Ijun — sapaan akrab Junanto Herdiawan — yang dikenal selalu happy dan akrab bagi seluruh kalangan mengatakan bahwa, berita berita yang positif membangun opini tentu dapat memberikan dampak yang luas dalam menjaga optimisme masyarakat. Dan tentunya mengarah niat membangun Provinsi Lampung tercinta.

“Kita (BI) ucapkan terima kasih kepada teman teman media yang saling mendukung dalam menyebarluaskan semua kebijakan yang ada secara baik. Banyaknya berita hoaks yang muncul, maka hanya teman-teman media yang menjadi sumber terpercaya dan menenangkan, hingga kondusifnya di kalangan masyarakat,” kata Junanto Herdiawan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung.

“Penyebaran informasi yang positif itu, tentu, dapat menciptakan optimisme untuk menjaga kinerja perekonomian Lampung yang berangsur semakin membaik pasca dilanda pandemi Covid-19,” tandasnya.

Sementara, Fiskara Indawan Ekonom Senior BI Lampung dalam Bincang Bersama Media (BBM) mengatakan, untuk kinerja prekonomian di Provinsi Lampung secara spasial tentu mengalami peningkatan yang siginifikan pada triwulan II sebesar 4.80 persen dibandingkan triwulan sebelumnya 3,03 persen.

“Pada keseluruhan tahun 2024 diprakirakan tumbuh pada kisaran 4,5 – 4,9 persen. provinsi Lampung memiliki andil dalam pertumbuhan ekonomi terbesar keempat se-Sumatera, sebesar 0,51 persen dari 4,48 persen (yoy),” kata Fiskara.

Sementara, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Lampung Rinvayanti mengatakan, ada program Transportasi Operasi Pasar (TOP).

“Kendaraan TOP jika tidak memiliki kegiatan tentu akan stand by di BUMD milik Pemerintah Provinsi Pemprov (Wahana Raharja),” kata Rinvayanti.

Menurutnya, TOT aktif menggelar kegiatan di pasar pasar tradisional, menggelar bazar pasar murah, membantu meringankan beban bagi masyarakat.

Terkait ketersediaan pasokan, kata Rinvayanti, penyaluran beras SPHP oleh Perum BULOG di Provinsi Lampung
sampai dengan tanggal 29 Juli 2024 sebanyak 22.738 ton (75%) dari target satu tahun sebanyak 30.000 ton, sedangkan untuk Bantuan Pangan telah disalurkan sebanyak 49.293 ton (99,02%).

Lalu, penyerapan gabah/beras dalam negeri oleh BULOG dari petani lokal. Sedangkan ketersediaan terkait Penyediaan sarana prasarana pertanian (pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan) dan bantuan pupuk. Pengelolaan dan rehabilitasi alokasi air irigasi. Dan penerbitan Surat Edaran Gubernur Lampung Nomor 23 Tahun 2024 pada tanggal 19 Februari 2024, Tentang Pengawasan dan Pengendalian

Distribusi Gabah dalam rangka Pengendalian Inflasi di Provinsi Lampung

“Syukur Alhamdulillah di gedung Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri RI, Senin (5/8/2024) kemarin, Provinsi Lampung telah menerima keberhasilan capaian atas pengendalian inflasi dan pak Pj gubernur Lampung hadir dan merima insentif fiskal,” ujar Rinvayanti.

Menurutnya, Insentif ini diberikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 295 Tahun 2024.

Provinsi Lampung dinilai berhasil menekan angka inflasi tahun berjalan 2024 dan mendapatkan insentif fiskal sebesar Rp6.827.578.000.

Dana ini akan digunakan untuk mengintensifkan upaya menjaga ketersediaan pasokan, stabilisasi harga, kelancaran distribusi, serta meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam pengendalian inflasi di Provinsi Lampung.

Berdasarkan data terkini, tingkat inflasi Provinsi Lampung pada Juli 2024 tercatat sebesar 2,55% (year on year), -0,16% (month to month), dan 0,37% (year to date). Secara kumulatif, inflasi gabungan di Provinsi Lampung termasuk yang terendah di wilayah Sumatera, bahkan sebelumnya tercatat sebagai yang terendah di Sumatera.(her)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *