Lampung Tengah Dorong Akuntabilitas dan Transparansi melalui Digitalisasi, Luncurkan Program “Lamteng Easy” dan E-Retribusi QRIS

Linkarutama.com – Kabupaten Lampung Tengah terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transformasi digital di daerah melalui peluncuran program “Lamteng Easy” (Lampung Tengah Efisien, Akuntabel, Simple, Yakin Bisa) dan peresmian pembayaran e-retribusi menggunakan QRIS. Langkah ini merupakan upaya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pendapatan daerah sekaligus mempermudah masyarakat dalam bertransaksi secara digital.

Melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Lampung Tengah sukses menggelar High-Level Meeting Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Puskesmas Kecamatan Punggur pada Kamis (21/11/2024). Acara ini sekaligus menandai dimulainya implementasi pembayaran e-retribusi pelayanan kesehatan dengan QRIS, mobile banking, dan e-commerce, khususnya untuk pajak dan retribusi daerah.

Program ini dirancang untuk mendukung peningkatan pelayanan kesehatan di 39 puskesmas, 1 laboratorium, dan 1 rumah sakit di Kabupaten Lampung Tengah. Selain itu, inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan, serta efisiensi transaksi masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kebocoran keuangan daerah.

Dalam sambutannya, Pj. Bupati Lampung Tengah, Bobby Irawan, S.E., M.Si, menegaskan bahwa akuntabilitas dan transparansi adalah kunci utama untuk mengoptimalkan anggaran pembangunan.

“Dengan digitalisasi, transaksi yang sebelumnya dilakukan secara tunai menjadi lebih efisien dan transparan. Ini tidak hanya mempermudah masyarakat tetapi juga mempercepat pencatatan pendapatan daerah,” ujarnya.

Bobby juga menambahkan bahwa langkah ini sejalan dengan panduan strategis pembangunan nasional “Asta Cita,” yang menekankan pentingnya digitalisasi dalam meningkatkan pelayanan publik, memperkuat ekonomi lokal, dan menciptakan pembangunan berkelanjutan.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Alex Kurniawan, menyampaikan apresiasi terhadap langkah Lampung Tengah dalam memperluas kanal pembayaran digital. Ia mengungkapkan bahwa penggunaan QRIS di Lampung Tengah meningkat sebesar 50,3% hingga September 2024. “Ini menjadi potensi besar bagi perluasan digitalisasi transaksi Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah sehingga dapat mempertahankan statusnya sebagai pemda digital,” jelas Alex.

Kepala Bagian Ritel Bank Lampung, Dewi Aya Sofia, juga menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Ia menegaskan bahwa program digitalisasi retribusi daerah merupakan langkah awal untuk percepatan dan perluasan digitalisasi transaksi di Lampung Tengah.

Sebagai bagian dari edukasi kepada masyarakat, acara ini ditutup dengan simulasi pembayaran retribusi pelayanan kesehatan menggunakan QRIS. Pengunjung Puskesmas Kecamatan Punggur diperkenalkan secara langsung dengan cara pembayaran digital, yang menunjukkan kemudahan dan kecepatan transaksi non-tunai. Simulasi ini juga memperkuat keyakinan bahwa digitalisasi transaksi daerah membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan penyedia layanan.

Melalui peluncuran program “Lamteng Easy” dan implementasi QRIS, Kabupaten Lampung Tengah membuktikan komitmennya terhadap transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Inisiatif ini menjadi bukti sinergi TP2DD dalam menciptakan layanan publik yang lebih baik, meningkatkan pelayanan kesehatan, mendorong transparansi pendapatan daerah, serta mendukung visi nasional menuju cashless society.(*/her)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *