Antara Aksi Demo dan Kesenjangan Ekonomi Rakyat

Linkarutama.com – Dalam aksi demo mahasiswa dan elemen lain (ojol) serta masyarakat berangkat dari persoalan kesenjangan ekonomi yang terjadi di negeri ini, Sabtu (30/8/2025).

Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Lampung mengatakan, satu cara menyuarakannya adalah dengan aksi demo-aksi damai. Kita berharap, pemerintah eksekutif dan legislatif peka terhadap persoalan ini yang merupakan kemarahan rakyat Indonesia pasca peringatan HUT RI ke 80 tahun harus jadi cambuk untuk lebih maju.

Menurutnya, Eksekutif dan legislatif juga yudikatif sejatinya lebih bisa bersikap adaptif dan komunikatif bukan dengan gaya terkesan penguasa. Dengarkan suara mereka dengan hati. Bukan dengan perilaku yang menyakiti hati rakyat, dengan berbagai ucapan ucapan yang di lontarkan yang di nilai melukai hati rakyat, justru akan menambah beban negara kemarahan rakyat. Beban negara’ nya seperti berbagai fasilitas umum rusak dan masih banyak kerusakan gedung gedung lain di pusat maupun di daerah.

Hindari sikap hedon, dan gunakan anggaran dengan arif dan bijaksana. Karena yang terjadi rakyat berkesusahan, sementara sisi lain berlebih. Jadikan ini semua cambuk kemajuan negeri ini, bukan rakyat yang terbebani. Ucapan ucapan terkait naiknya pajak pajak pajak tidak menutup kemungkinan kemarahan lebih fatal bagi rakyat.

Oleh karenanya, jalan dialog adalah salah satu alternatif yang dibenarkan dalam konstitusi kita. Bukan arogansinya yang di kedepankan.

Pengrusakan infrastruktur bukan solusi menjawab kesusahan. Malahan, sebahagian anggaran akan disedot guna perbaikan. Ini nyata?

“Gubernur Lampung dan DPRD Provinsi Lampung saya nilai sudah bekerja dengan maksimal dalam menghadapi efisiensi anggaran,” kata Ahmad Novriwan, Ketua JMSI Lampung.

Mudah-mudahan kita bisa keluar dari persoalan yang rumit hari ini dengan harapan menjadikan Indonesia maju, harapnya.(**)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *