Sinergi untuk Keselamatan Publik, Jasa Raharja Dukung FGD Keselamatan Perlintasan Sebidang Kereta Api

Linkarutama.com – Pemerintah bersama sejumlah pemangku kepentingan transportasi darat semakin menaruh perhatian serius terhadap keselamatan di perlintasan sebidang kereta api, titik pertemuan antara rel dan jalan yang kerap menjadi lokasi kecelakaan tragis, Senin (1/9/2025).

Menurut data PT Kereta Api Indonesia (KAI), hingga Juli 2025 tercatat 34 kecelakaan yang melibatkan kendaraan di perlintasan sebidang wilayah operasi Jakarta. Angka ini memperkuat urgensi kampanye keselamatan publik oleh semua pihak terkait. Menyikapi kondisi tersebut, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Kolaborasi Antara Kementerian dan Lembaga untuk Keselamatan Perlintasan Sebidang Kereta Api” pada Rabu (27/8/2025) di Kantor Pusat Jasa Raharja, Jakarta.

Dukungan Jasa Raharja terhadap forum ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor demi mewujudkan transportasi yang lebih aman. Hal ini sejalan dengan mandat Jasa Raharja sebagai perusahaan asuransi sosial milik negara, yang tidak hanya memberikan perlindungan dasar bagi korban kecelakaan, tetapi juga aktif mendorong langkah pencegahan kecelakaan lalu lintas.

Acara tersebut dihadiri Plt. Direktur Utama Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana, bersama Kepala Divisi Pelayanan Jasa Raharja, Hervanka Tri Dianto. Hadir pula perwakilan berbagai kementerian dan lembaga, antara lain Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Dalam Negeri, Bappenas, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), PT KAI, Korlantas Polri, para pakar transportasi, serta akademisi.

Dalam paparannya bertajuk Sinergi Pentahelix untuk Tekan Kecelakaan, Dewi Aryani Suzana menegaskan bahwa Jasa Raharja tidak hanya memberikan santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas, tetapi juga aktif dalam upaya pencegahan.

“Tugas dan fungsi Jasa Raharja adalah melindungi korban kecelakaan lalu lintas. Namun, kami juga fokus pada penguatan kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan agar masyarakat terhindar dari kecelakaan. Mari kita berkolaborasi dan melahirkan solusi nyata agar jumlah korban, khususnya di perlintasan sebidang, semakin berkurang,” ujar Dewi.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang hadir, sekaligus menekankan pentingnya kolaborasi pentahelix dalam menciptakan transportasi yang aman dan berkelanjutan.

“Setiap langkah kolaborasi yang kita lakukan hari ini adalah investasi bagi perjalanan yang lebih selamat di masa depan. Mari jadikan forum ini sebagai momentum untuk memperkuat sinergi antar lembaga demi keselamatan masyarakat di perlintasan sebidang kereta api,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal MTI, Dr. Ir. Haris Muhammadun, ATD., M.M., IPU., menyoroti tingginya angka kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang sebagai salah satu titik rawan (blackspot) yang kerap menimbulkan korban jiwa. Menurutnya, jika tidak segera diatasi, kondisi ini berpotensi menimbulkan masalah sosial baru, termasuk kemiskinan.

“Salah satu tujuan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto adalah pengentasan kemiskinan. Kecelakaan lalu lintas harus ditanggulangi karena setiap tahun ribuan korban jiwa adalah para pencari nafkah keluarga. Jika mereka meninggal, maka keluarga kehilangan sumber penghidupan dan berpotensi jatuh ke dalam kemiskinan baru,” jelas Haris.

FGD ini diharapkan menjadi momentum untuk mengintegrasikan peran semua pihak, mulai dari regulator, operator, penegak hukum, akademisi, hingga masyarakat luas. Kolaborasi lintas sektor diyakini sebagai kunci menekan angka kecelakaan lalu lintas, khususnya di perlintasan sebidang kereta api.

Sebagai perusahaan yang mengemban mandat negara dalam memberikan perlindungan dasar, Jasa Raharja berkomitmen terus mendorong kolaborasi melalui edukasi, sosialisasi, dan kontribusi dalam lima pilar keselamatan lalu lintas. (*/her)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *