Oleh: Heris Drianto
Wartawan Utama (2018)
Linkarutama.com – Jika kita menelaah sifat sombong sebagai perilaku manusia yang notabene dibenci Allah, Tuhan Yang Maha Esa, sejatinya kita semua wajib menyadari bahwa kehidupan di dunia ini tidaklah kekal. Namun, tetap saja kesombongan manusia justru sering kali merugikan diri sendiri, Sabtu (18/10/2025).
Itulah sebabnya, siapa pun kita sebagai manusia yang dengan sengaja menyombongkan diri, yakinlah bahwa Allah akan membinasakannya. Sebagai manusia, apa pun status dan jabatannya, kita tidak memiliki ruang sedikit pun untuk bersikap sombong, karena hidup ini singkat.
Ingat, selain Fir‘aun, Iblis diusir dari surga oleh Allah karena kesombongannya, bukan?
Maka, jika kita ambil hikmah darinya, kemampuan dan kelebihan yang ada pada setiap manusia atau bangsa sekalipun tidak lebih dari sekadar anugerah Allah SWT yang diamanahkan untuk digunakan sebagaimana mestinya. Selagi Allah masih memberi kita napas kehidupan, kita diwajibkan memiliki “tabungan akhirat” sebagai bentuk ketaatan dan kepatuhan atas segala perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.
Kemampuan dan kelebihan tersebut bukan untuk dibanggakan, apalagi jika manusia tidak mampu menguasai diri. Dari situlah muncul sifat sombong yang membuat seseorang menganggap rendah orang lain—merasa lebih tinggi derajatnya, lebih berilmu, atau lebih kaya. Padahal, apakah mungkin semua itu dapat diraih tanpa peran dan bantuan siapa pun?
Mari kita ingat kisah kesombongan Fir‘aun.
“Dan Fir‘aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata, ‘Wahai kaumku! Bukankah kerajaan Mesir itu milikku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku; apakah kamu tidak melihat?’”
(QS. Az-Zukhruf: 51)
Akhirnya, Fir‘aun pun dibinasakan dengan apa yang ia sombongkan — ditenggelamkan di laut.
Demikian pula kaum ‘Aad yang dibinasakan dengan sesuatu yang lembut, yaitu angin. Saat itu, mereka menyombongkan diri atas kekuatan yang dimiliki.
Kita tak pernah tahu kapan ajal tiba, kapan nyawa dicabut. Dan yang harus kita sadari, ketika Allah SWT memanggil, harta, uang, dan tahta tidak akan kita bawa ke liang lahat. Hanya keluarga, saudara, dan sahabat yang akan datang melayat dan mendoakan kita di hadapan jasad kita.
Kita harus ingat, sifat sombong yang paling dibenci Allah SWT adalah merasa diri lebih tinggi dari orang lain, menolak kebenaran, dan merendahkan sesama manusia.
Kesombongan (takabur) adalah penyakit hati yang sangat berbahaya. Bahkan, Iblis terusir dari surga karena sifat ini. Jelas, bukan?
Penulis meyakini bahwa sombong merupakan watak manusia yang merasa agung atau mengagungkan dirinya sendiri serta menganggap rendah orang lain. Namun, meskipun sifat sombong merupakan bagian dari fitrah manusia yang telah ada sejak lahir, sebaiknya kita diajarkan tentang adab dan tata krama — bersikap tawadhu’ (rendah hati), saling menerima, dan saling memaafkan.
Ajaran ini begitu melekat dalam nasihat dan pesan kedua orang tua kita sebelum mereka berpulang. Seiring dengan kehidupan dunia saat ini — entahlah, silakan renungkan, koreksi diri sendiri, dan benahi diri sebelum kita dipanggil Sang Pencipta.
Tabikpuuunnn…!!!