Kesuksesan Diiringi dengan Kesombongan

Oleh: Heris Drianto
Wartawan Utama

Linkarutama.com – Sering kali dalam kehidupan, ketika seseorang telah mencapai jabatan, kekayaan, atau kepintaran tertentu—atau ketika seseorang yang dulunya “bukan siapa-siapa” menjadi “ada apa-apa”—ia menjadi sombong. Kesombongan ini sering diiringi dengan sikap merendahkan orang lain, termasuk teman yang sebenarnya telah memahami perjalanan hidupnya sebelum ia mencapai kesuksesan, Minggu (19/1/2025).

Padahal, dalam Al-Qur’an, Allah SWT dengan tegas melarang manusia, khususnya Muslim, untuk bersikap sombong. Allah berfirman:
“Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (Q.S. Al-Israa’: 37).

Ayat ini menjadi pengingat betapa pentingnya memiliki sikap rendah hati, yang tidak hanya perlu diterapkan di tempat kerja tetapi juga dalam setiap aspek kehidupan. Nabi Muhammad SAW mengajarkan pentingnya pengertian, kepedulian, dan berbagi terhadap sesama sebagai kunci kehidupan yang harmonis.

Bahaya Kesombongan dalam Karier

Kesombongan bisa menjadi awal dari kehancuran karier. Tanpa sikap saling menghargai dan rendah hati, seseorang bisa menemui kesulitan dalam perjalanan hidupnya. Sebagaimana pepatah mengatakan, “Ada masanya, ada waktunya.” Kehidupan terus berjalan, dan jika Allah SWT berkehendak, tidak ada yang bersifat permanen.

Lalu, sikap apa saja yang bisa menghancurkan karier seseorang ketika kesombongan telah merasuki dirinya?
Beberapa di antaranya adalah:

  1. Cepat Merasa Puas
    Ketika seseorang merasa puas dengan pencapaiannya, ia berhenti belajar dan berkembang. Hal ini menjadi penghambat besar dalam perjalanan karier.
  2. Tidak Mau Koreksi Diri
    Orang yang sombong cenderung mengabaikan kritik dan masukan, sehingga sulit memperbaiki kekurangan dirinya.
  3. Melupakan Teman dan Orang yang Membantu
    Sikap lupa pada teman yang pernah mendukungnya sebelum mencapai kesuksesan mencerminkan rendahnya rasa terima kasih.
  4. Terlena dengan Keberhasilan
    Kesombongan sering kali membuat seseorang lupa bahwa segala yang dimilikinya hanyalah titipan dari Allah SWT.

Ketika seseorang terlena dengan pencapaian, ia sering kali melupakan pentingnya bersosialisasi dan berbagi. Padahal, hidup di dunia ini bersifat sementara. Harta dan kedudukan tidak akan dibawa ke akhirat.

Refleksi dan Pelajaran

Pengalaman pribadi penulis dari berbagai pelatihan, seminar, dan workshop menunjukkan bahwa kesombongan didefinisikan sebagai sikap yang menunjukkan rasa bangga berlebihan terhadap diri sendiri. Sikap ini sering disertai dengan merendahkan orang lain atau menganggap diri lebih unggul dalam suatu hal.

Sebaliknya, orang-orang yang sukses sejati adalah mereka yang rendah hati, bersikap jujur, dan ikhlas membantu sesama tanpa pamrih. Sayangnya, tidak sedikit yang justru memberikan peluang kepada orang lain semata-mata karena materi, tanpa menilai loyalitas dan ketulusan.

Kesombongan adalah ekspresi ego yang tidak seimbang. Seseorang lupa bahwa apa yang dimilikinya bukan hanya hasil upayanya sendiri, tetapi juga karena dukungan dari lingkungan dan orang-orang yang membantu, bahkan tanpa ia sadari. Semua ini tentunya terjadi atas kehendak Allah SWT.

Semoga artikel sederhana ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua untuk menjauhi sifat sombong. Selagi masih diberi kesehatan oleh Sang Khalik, mari kita saling mendoakan dan menjalani kehidupan dengan sikap rendah hati. Semoga hidup kita senantiasa diberkahi. Aamiin.

Tabikpun!

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *