Linkarutama.com – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menjamin kesetaraan hak sebagai Warga Negara Indonesia untuk seluruh masyarakat teman tuli di Indonesia.
Hal itu diwujudkan melalui edukasi perpajakan dengan tema “Isyarat Cinta untuk Negeri” di Aula
Chakti Buddhi Bhakti Kantor Pusat DJP pada Senin, (6/12/2021) kemarin.
Kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan pengetahuan di bidang perpajakan yang merupakan hak seluruh warga Negara Indonesia tanpa terkecuali, termasuk teman tuli.
Selain itu, kegiatan ini
digelar dalam rangka Hari Disabilitas Internasional yang diperingati tanggal 3 Desember setiap tahunnya.
“Melalui edukasi perpajakan, setiap kita menjadi tahu hak dan kewajiban perpajakannya.
Berbekal pengetahuan yang baik itu, kita bisa menggenapkan peran kita sebagai warga negara untuk terlibat langsung dalam upaya gotong royong membangun dan merawat negeri
kita tercinta, Indonesia, melalui pembayaran pajak sesuai ketentuan,” kata Direktur Jenderal
Pajak, Suryo Utomo, dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Suryo mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus membangun
perspektif disabilitas dalam kehidupan bermasyakat demi kesetaraan. Uang pajak yang
dibayarkan digunakan untuk membiayai program pemerintah, termasuk yang khusus untuk
penyandang disabilitas. Program tersebut antara lain, beasiswa khusus disabilitas,
pembangunan desa inklusi, dan pembangunan ruang publik, fasilitas umum, dan transportasi
umum yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Dalam acara tersebut, hadir secara luring seratus anggota Gerakan untuk Kesejahteraan
Tunarungu Indonesia (GERKATIN) KEPEMUDAAN.
Selain itu, acara tersebut juga disiarkan
secara daring melalui kanal Youtube Ditjen Pajak. Sebagai sajian utama kegiatan ini, DJP
mengemasnya dalam bentuk gelar wicara.
Gelar wicara tersebut menghadirkan narasumber
Dosen Fakultas Desain dan Seni Kreatif sekaligus Komisioner Komisi Nasional Disabilitas RI
(KND RI) Dr. Rachmita Maun Harahap dan Direktur Komunikasi Handai Tuli Indonesia Surya
Sahetapy.
Sementara, presenter nasional, John Martin, bertindak sebagai moderator gelar
wicara tersebut.
Surya Sahetapy mengungkapkan informasi perpajakan untuk kaum tunarungu di Indonesia
masih sedikit, walaupun sudah lebih baik dibandingkan beberapa tahun ke belakang.
Di
Amerika, informasi perpajakan di situs webnya telah tersedia dalam bahasa isyarat.(rls/her)