Syair I’tiraf Memotivasi Kehidupan Lebih Baik

Linkarutama.com – Disaat libur aktivitas jika kita merenungkan dari lirik I’tiraf syair dari Abu Nawas yang bernama asli Abu Ali Al Hasan bin Hani Al Hakami. Lagu ini dilantunkan sosok Putri Ariani, Minggu (23/07/2023).

Saat itu, Putri Ariani memukau juri America Got Talent yang kemudian diraihnya Golden Buzzer oleh Simon Cowell.

Penampilan Putri Ariani, yang merupakan penyanyi tuna netra asal Indonesia sempet menggemparkan panggung America’s Got Talent 2023 atau IGT 2023.

Disinilah penulis merenungkan syair demi syair yang memiliki nilai tinggi sebagai motivasi diri, memperbaiki segala apa yang salah dalam kehidupan kesehariannya, berusaha untuk lebih baik dalam kehidupannya.

Kalimat I’tiraf berarti pengakuan. Sementara Abu Nawas dikenal sebagai penyair terbesar sastra Arab klasik.

Liriknya Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan wa laa aqwaa ‘alaa.

Fa hablii taubatan waghfir zunuubii fa innaka ghaafirudzdzambil ‘azhiimi.
Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar.

Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali. Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan.

Wa ‘umrii naaqishun fii kulli yaumi wa dzambii zaa-idun kaifah timaali
Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya .

Ilaahii ‘abdukal ‘aashii ataaka muqirran bidzdzunuubi wa qad da’aaka.

Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu . Merenungkan beberapa syair lagu tersebut tentu mampu menjadikan kita sadar dan selalu ingat betapa pendeknya kehidupan didunia dan betapa banyaknya dosa dosa yang kita perbuat selama masih menjalankan kehidupan di dunia.

Kita bisa merenungkan bahwa hidup harus selalu bermanfaat, hidup harus bersedekah, hidup harus amanah.

Bicara sedekah yang menjadi salah satu ibadah yang bernilai pahala besar dan tercatat dalam Al-Qur’an. Sedekah juga menjadi bagian untuk berderma kepada sesama terlebih bagi orang yang membutuhkan.

Sehingga secara esensi kalimat sedekah tentu mencakup hubungan vertikal dan horizontal karena berhubungan dengan muamalah ma’allah dan juga muamalah ma’annas.

Maka sudah jelas bahwa setiap makhluk memiliki rezeki yang telah ditetapkan Allah, demikian juga dengan manusia.

Kira-kira, seperti apa ciri rezeki yang berkah..?.

Sebagai umat muslim yang berusaha dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, tentu harus mempelajari tentang rezeki halal dan berkah adalah hal yang penting. Jangan kita merasa memiliki jabatan tinggi dan pengaruh tinggi hingga kita melupakan itu semua.

Wajib hukumnya mencari rezeki dengan cara yang halal agar hasilnya berkah dan bermanfaat bagi keluarga di rumah.

Setiap orang perlu belajar dalam memaknai kehidupan. Pembelajaran tersebut bisa ditempuh dengan berbagai cara, bisa lewat sekolah, perenungan, atau mendengar berbagai nasihat orang sekitar. Bahkan orang yang lebih tua lebih dahulu menjalani kehidupan yang layak kita contoh kebaikannya.

Maka, ketika kita merenungkan kalimat “Amanah” didalam kehidupan sehari hari tentu tidak semua manusia mampu menjalankan amanah tersebut, meski ia tau bahwa amanah harus di jalankan sesuai syariat Islam.

Disinilah kita tau, tidak semua manusia mampu menjalankan amanah yang diberikan Allah SWT. Beberapa diantaranya justru kehilangan fungsi agama dalam kehidupan sehingga menjadi tidak amanah.

Baik amanah pekerjaan yang dipercaya sekelompok orang banyak, maupun sekelompok negeri manakala ia awalnya dipercaya, namun ketika ia memimpin terus terjadi penyimpangan kepercayaan yang diberikan, tidak bermanfaat bagi orang banyak, hingga kehilangan kepercayaan orang banyak.

Dan kita harus sadari bahwa roda kehidupan itu akan terus berputar, adakalanya diatas dan ada kalanya di bawah.

Pada dasarnya, semua manusia awalnya berada pada fitra Islami. Namun lama kelamaan seiring dengan pergaulan dan lainnya, fitra Islami itu rusak karena intervensi nilai jahiliyah serta tingkah laku manusia itu sendiri dalam kehidupan keseharian.

Akibatnya, kerusakan moral dan perilaku jahiliyah mewarnai hidup dan kehidupan dimana-mana. Di gedung, di kantor, terminal dan di pasar, bahkan di tempat suci yang semestinya orang tunduk kepada Allah SWT, sehingga sifat sebagian manusia sama dengan sifat syaitan. Bahkan lebih.

Ada banyak perilaku sifat manusia di alam kehidupan seperti, sombong, merasa dirinya tinggi hati kendati dia sendiri tau kalau dirinya kosong tanpa bantuan temannya.

Karena, seyogyanya manusia tidak akan mampu berdiri sendiri tanpa bantuan dan kebersamaan orang lain, yang sering kita sebut lobi lobi orang lain, dorongan orang lain, motivasi orang lain hingga support orang lain yang sedang berpengaruh, inilah kehidupan…. Tabikpuuun…(her)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *