Linkarutama.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, digitalisasi memberikan banyak manfaat. Namun, digitalisasi tak luput dari risiko.
“Namun tentunya banyak manfaat yang juga memiliki risiko digitalisasi. Ingat, selalu ada orang baik dan orang jahat,” kata Perry dalam acara The 9th International Conference & Call for Papers Journal of Islamic Monetary Economics & Finance, Rabu (25/10/2023) kemarin, dilansir detik.com (detikFinance)
Risiko yang dimaksud, kata Perry, mencakup serangan siber hingga penyalahgunaan data.
“Sebagian digitalisasi rentan terhadap serangan siber, sebagian digital digunakan untuk perjudian ilegal, intermediasi atau pembiayaan pinjaman ilegal. Namun yang terpenting, penyalahgunaan data,” kata Perry.
Dari sisi manfaat, Perry mengatakan, digitalisasi memberikan manfaat terhadap transaksi keuangan yang lebih cepat dan efisien. Selain itu, transaksi bisa dilakukan selama 24 jam.
Digitalisasi bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan membantu usaha kecil. Selain itu, digitalisasi membantu transaksi lintas batas negara.
“Dan ini dapat digunakan untuk masyarakat umum, pembayaran ritel inklusif UKM, sebagian besar adalah pembayaran ritel, dan juga untuk pembayaran lintas batas,” ujarnya.(*/her)