Pembangunan Proyek Siluman Gedung Perpus SMPN 2 Bandar Mataram Lamteng Mangkrak

Linkarutama.com – Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan (Perpus) di SMPN 2 Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tengah (Lamteng), melalui Penunjukan Langsung (PL) mangkrak selama dua tahun, Selasa (23/7/2024).

Pembangunan Proyek Ruang Perpustakaan dengan nomor RUP.36301723 tersebut yang mendapat Pagu Anggaran Rp.195.000,00 (Seratus Sembilan Puluh Lima Juta Rupiah) yang jadwal pelaksanaan dimulai pada bulan September tahun 2022, sampai saat ini (Juli 2024) bangunan tersebut sangat memperihatinkan, banyak fisik bangunan seperti kondisi lantai masih tanah,dinding luar dan dalam belum dicat termasuk lantai (floor) dan atap bangunan belum di plafon sehingga belum bisa digunakan pihak sekolah.

Bangunan tersebut sangat memprihatinkan, banyak fisik bangunan seperti kondisi lantai masih tanah, dinding luar dan dalam belum dicat, atap bangunan belum di plafon sehingga belum bisa digunakan oleh pihak sekolah.

“Dari keterangan sumber terpercaya yang berhasil di himpun wartawan mengatakan, bahwa gedung perpustakaan tersebut dibangun sejak Tahun 2022 lalu, sampai Tahun 2024 ini belum selesai dibangun,” ucapnya.

Ditolak pihak Sekolah karena belum selesai, tandasnya.

Sementara, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Lamteng Nur Rohman saat akan dikonfirmasi oleh awak media tidak berada ditempat.

Ditempat yang sama, Sekretaris Dinas (Sekdis) Pendidikan Lampung Tengah Ahmaludin, Perwakilan dari Kadisdik memberikan statemen yang sangat aneh bahwa kegiatan tersebut sudah diperiksa BPK dan sudah PHO atau serah terima, ujarnya.

Sementara, Kepala Sekolah SMPN 2 Bandar Mataram Lampung Tengah, Negah Suhartana mengatakan dan membenarkan bahwa adanya pembangunan tersebut, tetapi sebagai Kepsek saya tidak tau dan tidak terlibat dalam pembangunan tersebut, ujarnya.

Dia mengatakan bahwa, pernah mau diserah terimakan kunci tapi saya menolak dikarenakan bangunannya belum selesai dan juga belum bisa digunakan pihak sekolah.

“Yang jadi pertanyaan apakah BPK dan Tim Pengawas menerima dengan hasil pekerjaan yang nyata-nyatanya belum layak dikatakan selesai.
Karena proyek yang belum beres kok PHO, PHO itukan berarti pekerjaan 100 persen beres,” ucapnya.

Dalam hal ini kita akan minta Tanggapan tangapan dari pihak dinas terkait perihal Proyek siluman yang mangkrak tersebut, pungkasnya.(*/her)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *