Linkarutama.com – Pj. Gubernur Lampung Samsudin membuka Sekolah Melon dengan teknologi inovasi Internet of Things (IoT) angkatan ke-4 bagi pemuda dan komunitas santri di Yayasan Perguruan dan Pesantren Mathla’ul Anwar Cintamulya, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Sabtu (10/8/2024).
Pada kesempatan itu, Pj. Gubernur Samsudin mengapresiasi dan mengagumi praktik pertanian buah melon sultan dengan teknologi IoT.
Samsudin mengatakan teknologi IoT ini menjadi terobosan dalam pendidikan dan praktik pertanian berbasis pesantren khususnya di Provinsi Lampung.
Dia menjelaskan dalam integrasi teknologi IoT dalam pertanian akan membawa banyak manfaat, termasuk peningkatan efisiensi, pemantauan yang lebih akurat, dan pengelolaan yang lebih baik.
“Dengan memanfaatkan teknologi ini, kita dapat memonitor kondisi tanaman secara real-time dengan handphone, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan meningkatkan hasil panen dengan cara yang lebih efektif dan berkelanjutan,” ujar Samsudin.
Acara ini turut dirangkai dengan kegiatan Panen Raya Melon Sultan dan Semarak Gebyar Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79.
Hadir pada kesempatan itu, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Asrorun Ni’am Sholeh.
Samsudin menuturkan melon sultan ini menjadi ikon produk pertanian modern yang berbasis pesantren dari Provinsi Lampung.
“Semoga hasilnya yang luar biasa melimpah dan dijadikan sebagai ikon melon sultan dari Lampung dan ke depan mudah mudahan akan dibuat tugu melon sultan,” katanya.
Samsudin menuturkan program sekolah melon ini tidak hanya akan memperkaya pengetahuan dan keterampilan peserta dalam bidang pertanian, tetapi juga mempersiapkan para santri yang merupakan generasi muda untuk menghadapi tantangan dan peluang di era digital.
Dia meminta teknologi IoT ini dijadikan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian melon di Provinsi Lampung
“Saya berharap hasil panen melon ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi kita semua” ujarnya.
Samsudin mengapresiasi upaya Pondok Pesantren dan semua mitra yang telah berkolaborasi untuk menghadirkan teknologi canggih ini kepada pemuda dan komunitas santri.
“Khususnya terima kasih kepada Bank Indonesia Provinsi Lampung yang sudah mendampingi di pondok pesantren dan tentunya Bank Indonesia ini selalu berupaya untuk dekat dengan para petani dan UMKM,” katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan salah satu penopang kemandirian ekonomi Indonesia adalah keaktifan dan juga kemandirian anak-anak muda di dalam aktivitas kewirausahaan dan aktivitas ekonomi.
“Karena itu kegiatan hari ini sekolah melon untuk milenial menjadi bagian dari kontribusi masyarakat terutama pesantren di dalam mengakselerasi perwujudan kemandirian kita sebagai bangsa,” ujar Asrorun.
Menurutnya, kegiatan sekolah melon ini juga dalam rangka mewujudkan generasi muda yang kreatif menuju Indonesia Emas 2045.
“Komitmen konsen dan juga kepedulian Presiden untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 ini tidak mungkin berhasil tanpa dukungan generasi muda yang kreatif dan juga memiliki kemampuan serta kemandirian di bidang ekonomi,” katanya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Junanto Herdiawan mengatakan bahwa pesantren dan ekonomi syariah ini merupakan sebuah potensi besar dalam mendukung ekonomi Indonesia.
“Dan tentunya isinya adalah para santri yang kebanyakan gen z pemuda-pemuda. Ekonomi syariah ini adalah potensi besar yang bisa mendukung ekonomi Indonesia,” ujar Junanto.
Ketua Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Provinsi Lampung Hasanuddin Errezha mengatakan sekolah melon ini menjadi wadah bagi para pemuda dan komunitas santri untuk meningkatkan kompetensinya dalam memperdalam teknologi di bidang pertanian.
“Sehingga di masa yang akan datang, generasi muda dan komunitas santri akan lebih mencintai dunia pertanian sekaligus akan membantu pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” ujar Hasanuddin.
Dalam kesempatan itu, hadir Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung Maidawati Retnoningsih Samsudin, Kepala Balai Besar POM di Bandar Lampung Ani Fatimah Isfarjanti dan Pengasuh Yayasan Perguruan dan Pesantren Mathla’ul Anwar Cintamulya Kyai Imam Sonhaji.(*/her)