Oleh: Selviyani Melia, M.Pd. Gr.
Linkarutama.com – Saya masih ingat betul ketika pertama kali mengenal Komunitas Belajar Dapur Kreasi Guru di SMA Negeri 10 Bandar Lampung pada tahun 2021 lalu, Jumat (17/10/2025).
Dari obrolan hangat di ruang guru hingga kegiatan sederhana yang berawal dari niat untuk berbagi praktik baik, komunitas ini tumbuh menjadi wadah yang penuh makna dan sangat memotivasi.
Bukan sekadar tempat berkumpul, tetapi menjadi ruang belajar yang hidup—tempat guru, siswa, orang tua, dan masyarakat bertumbuh secara bersama.
Dapur Kreasi Guru lahir dari keyakinan bahwa setiap guru memiliki api pembelajaran yang tak boleh padam.
Dengan semangat itu, komunitas ini terus menggelar berbagai kegiatan luring di sekolah dan daring bersama narasumber inspiratif dari berbagai daerah di Indonesia.
Tujuannya jelas, guna menguatkan kompetensi guru, menumbuhkan motivasi siswa, dan menjalin kemitraan yang saling memberdayakan.
Sebagai anggota komunitas saya terkesan dengan kegiatan seperti menulis “Surat untuk Diri” sebagai sebuah program reflektif yang mengajak siswa menulis surat kepada dirinya sendiri tentang perjalanan belajar dan mimpi masa depan.
Surat-surat ini nantinya akan dihimpun menjadi buku antologi as learning, berisi refleksi siswa serta umpan balik orang tua.
Inisiatif ini sederhana, tetapi maknanya sangat dalam, menghadirkan ruang dialog antara hati, pikiran, dan pengalaman belajar.
Komunitas ini juga aktif dalam program BINA TALENTA, di mana saya salah satu guru yang berperan sebagai pemandu dan memiliki tanggung jawab bersama dengan rekan guru lainnya untuk selalu mampu mengembangkan potensi siswa selain pengembangan kompetensi diri sendiri.
Tidak berhenti di ruang kelas, Dapur Kreasi Guru menjalin kolaborasi dengan Perpustakaan Daerah Lampung untuk menggerakkan literasi dan numerasi di masyarakat.
Bersama komunitas lain seperti Yuk Menulis, mereka membangun jejaring edukatif yang terus menebar semangat perubahan dengan kegiatan yang langsung bersentuhan dengan Masyarakat yaitu “FESTIVAL LITERASI LAMPUNG”.
Keaktifan komunitas ini pun mendapat pengakuan di tingkat nasional. Dapur Kreasi Guru sebagai salah satu wakil dari Provinsi Lampung dalam Lokakarya Komunitas Belajar se-Indonesia yang diadakan oleh Kemendikbudristek di Provinsi Bali.
Di dalam forum itu, para penggerak komunitas belajar dari seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Lampung berbagi praktik baik, memperkaya wawasan, dan memperkuat kolaborasi untuk menghadirkan pendidikan yang berpihak pada murid.
Sebagai seseorang yang mengenal langsung pelopor Komunitas Dapur Kreasi Guru, saya ikut terlibat dan menyaksikan serta merasakan manfaat begitu besar serta keinginan untuk terus belajar, beradaptasi, dan memberi manfaat bagi sekitar.
Bersama dalam komunitas DKG adalah wujud nyata dari filosofi “berbagi untuk tumbuh bersama”.
Karena itu, saya sebagai anggota Komunitas Dapur Kreasi Guru mendukung penuh langkah komunitas untuk mengikuti Apresiasi GTK Tahun 2025 dengan topik Pelopor Komunitas Belajar.
Semangat ibu Natalia Juliana Surya, M.Pd. sejalan dengan tema nasional “GTK Hebat, Indonesia Kuat”, yang menegaskan bahwa kekuatan bangsa lahir dari guru dan tenaga kependidikan yang terus berinovasi dan bergerak.
Dapur Kreasi Guru telah membawa perubahan bahwa dari dalam sekolah kami yaitu SMA Negeri 10 Bandar Lampung, dapat lahir sebuah gerakan yang menghidupkan kolaborasi, memperkuat karakter, menumbuhkan kreativitas, dan menyalakan api belajar tanpa henti- dari sekolah untuk negeri.
Tentang Penulis:
Penulis adalah guru Bahasa Indonesia dan anggota Komunitas Belajar DAPUR KREASI GURU serta penggiat literasi sekolah yang mendukung penguatan komunitas belajar di sekolah.
Aktif dalam gerakan literasi dan pengembangan kompetensi guru melalui berbagai kolaborasi lintas jenjang.(Selvi)