Oleh: Heris Drianto
Wartawan Utama
Linkarutama.com – Mayoritas manusia menjadikan Momentum Pergantian tahun baru memiliki makna dan hikmah yang mendalam, jika dimaksimalkan akan membuahkan kesuksesan dan keberkahan dalam keberlangsungan hidup kedepannya dengan ikhtiar muhasabah yang ikhlas, Sabtu (30/12/2023).
Menurut penulis, bergantinya tahun 2023 ke tahun 2024 mestinya dijadikan sebagai waktu untuk melakukan muhasabah, evaluasi, introspeksi, terhadap perjalanan hidup selama ini agar ke depan lebih baik lagi.
Jangan sampai dengan terus berjalannya waktu, kita tidak mampu mengambil ibrah, hikmah, dan pengalaman. Dengan merenungkan masa lalu, kita bisa meninggalkan hal-hal yang negatif dan mengambil sisi sisi positif sebagai bekal menghadapi masa depan.
Seyogyanya memang kita harus optimis bisa melakukan perubahan lebih baik di masa yang akan datang dengan terus melakukan ikhtiar ikhtiar terbaik. Karena Allah SWT telah mengingatkan dalam kitab suci Al-Qur’an: Dengan maksud surat tersebut intinya setiap manusia hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). ” (QS.Al-Hasyr (59) : 18).
Kita tentu tau, karena manusia hidup di dunia selalu menandai segala sesuatu dengan waktu, karena dengan waktu kita bisa mengukur usia manusia, usia suatu benda dan suatu peristiwa (sejarah).
Waktu waktu tersebut yang dijadikan patokan manusia merupakan hasil dari gerak alam semesta pada edarannya masing masing.
Sehingga edaran edaran tersebutlah yang dijadikan manusia sebagai pokok untuk kelangsungan hidup di dunia. Ada yang di jalan positif, jujur, hidup lurus dan tentu ada yang hidup terkadang main telikung bahkan menghalalkan berbagai cara, ini yang mesti kita introspeksi karena sejatinya kita hidup di dunia ini tidak permanen.
Dan kita bisa mengetahui adanya pergantian hari Senin ke hari Selasa karena perputaran bumi pada porosnya dan kita mengetahui terjadinya pergantian tahun Masehi yakni perputaran Bumi terhadap Matahari.
Semua itu merupakan penanda yang paling mudah digunakan oleh manusia, meski setiap manusia di masa lampau memiliki penandanya masing-masing, bisa karena edaran bulan, matahari dan planet hingga lainnya.
Jika kita bicara secara Internasional manusia di muka bumi menggunakan kalender Masehi (Al Masih) yakni diawali dengan kelahiran Nabi Musa AS sebagai tahun pertama Masehi hingga berjalan sampai sekarang di penghujung tahun 2023 Masehi. Dan akan berganti ke tahun 2024.
Di penghujung tahun Masehi ini semua umat manusia di seluruh dunia pasti memiliki euforianya masing-masing, tak luput juga dengan umat Muslimnya. Meski ada sebagian Muslim yang melarang perayaan tahun baru Masehi, tak sedikit juga yang membolehkannya. Akan tetapi manusia yang bijak tentu berfikir pergantian tahun sebagai bentuk Introspeksi, muhasabah dan berdoa agar pergantian tahun menjadikan kehidupan yang lebih baik.
Pergantian tahun 2023 ke 2024 hanya sisa menghitung hari. Pergantian tahun baru kerap dirayakan dengan berbagai kegiatan meriah dan merencanakan liburan.
Namun selain itu, umat muslim kerap memanfaatkan momen tahun baru dengan melafalkan doa. Doa bisa berisi permohonan ampunan Allah SWT, rasa syukur hingga harapan agar cita-cita tahun depan dikabulkan.
Ingat, Doa merupakan wujud kerendahan hati dan berserah diri kepada Sang Pencipta. Karena kita sebagai manusia merupakan tumpukan dosa dosa.
Pertanyaannya, Bagaimana andai Allah SWT Tuhan semesta tidak berkenan mengampuni kita ketika dosa dosa terus dilakukan hingga bergantinya tahun …?.
Maka, penulis hanya mengingatkan bahwa di sisa usia kita, jadikan moment Pergantian tahun kita jadikan sebagai introspeksi diri, muhasabah dan berdoa berserah diri karena Allah.
Jika kita berikhtiar dan dengan dengan melakukan evaluasi diri maka akan mengetahui tentang berbagai aktivitas yang dijalani selama setahun terakhir apakah sudah bermanfaat bagi kemanusiaan dan berkontribusi positif bagi sesama.
Kita harus ingat bahwa sebaik baiknya manusia adalah yang dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi orang lain di sekitarnya…. Tabikpuuun…!!!