Linkarutama.com – Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha 1446 H, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Bandar Lampung terus mengupayakan stabilitas harga pangan dan komoditas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Pada Mei 2025, Kota Bandar Lampung mengalami deflasi sebesar -0,51% (mtm). Namun, kita tidak boleh lengah karena sejumlah komoditas pangan strategis seperti daging sapi menunjukkan kecenderungan kenaikan harga dalam beberapa pekan terakhir,” ujar Wakil Wali Kota Bandar Lampung, Drs. Hi. Deddy Amarullah, dalam High Level Meeting (HLM) yang dihadiri oleh FORKOPIMDA, OPD, instansi vertikal, serta asosiasi pelaku usaha di Kantor Wali Kota Bandar Lampung, Selasa (12/3/2025).
Pemerintah Kota Bandar Lampung menegaskan arah kebijakan dan langkah strategis TPID, antara lain: memperkuat koordinasi lintas sektor, menjaga kelancaran distribusi dan logistik, melibatkan pelaku pertanian dan peternakan lokal, serta memanfaatkan teknologi dan platform digital.
“Saya mengajak seluruh anggota TPID, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk bersama-sama mengawal pengendalian inflasi agar pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat terus meningkat,” tambah Deddy.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Achmad P. Subarkah, menjelaskan bahwa inflasi Kota Bandar Lampung pada Mei 2025 tercatat sebesar 2,10% (yoy), yang disebabkan oleh normalisasi tarif listrik dan kenaikan harga emas dunia.
Sementara itu, komoditas volatile food (VF) mengalami penurunan harga seiring dengan masuknya masa panen.
Berdasarkan pemantauan harga PIHPS hingga 3 Juni 2025, tercatat adanya kenaikan harga bulanan pada komoditas beras dan daging ayam ras. Selain itu, harga minyak goreng, cabai rawit, dan gula pasir juga mengalami kenaikan secara tahunan. Harga daging sapi juga menjadi perhatian khusus karena kecenderungan naik.
Wakil Pimpinan Perum BULOG Lampung, Erdi Baskoro, menyampaikan bahwa pasokan beras di Provinsi Lampung saat ini surplus. Oleh karena itu, diperlukan intervensi segera untuk menjaga stabilitas harga beras.
Adapun upaya BULOG dalam menekan inflasi di Kota Bandar Lampung antara lain:
(i) Penjualan SPHP di RPK, TPK, toko, dan ritel modern;
(ii) Gerakan Pangan Murah (GPM) dan BULOG Siaga Pasar Murah; serta
(iii) Penyaluran bantuan melalui Dinas Sosial Kota Bandar Lampung.
TPID Kota Bandar Lampung berkomitmen untuk terus memantau pelaksanaan action plan pengendalian inflasi sesuai roadmap TPID dan arahan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP). (*/her).

