Linkarutama.com- Masyarakat publik masih bertanya tanya adanya persoalan isu yang beredar terkait penurunan kelas Bandara Internasional Raden Intan II Branti Lampung Selatan menjadi bandara Komersial biasa.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Bambang Sumbogo mengatakan, terkait penurunan 8 kelas Bandara tersebut, termasuk Bandara Raden Intan II Branti Lampung Selatan masih berupa usulan dari Dirjen Perhubungan udara ke Mentri Perhubungan dan masih bersifat pembahasan internal,.ujarnya.
Menurut Bambang Sumbogo, Lampung ini memiliki program dan untuk menjadi Bandara Internasional sangat sulit,dan Lampung sendiri memiliki program-program yg sudah berjalan seperti ibadah Umroh, namun hingga saat ini kita masih dengan cara penerbangan via Jakarta, reguler belum berjalan dan jika sudah berjalan kita tidak akan kembali di tinjau, ujar Bambang Sumbogo.
” Bandara Raden Intan II pernah uji coba penerbangan perdana Lampung- Malaysia secara pulang pergi,” jelas Bambang Sumbogo, Rabu(23/9/2020).
Namun begitu, kami sudah membangun komunikasi kepada Direktorat Jendral Perhubungan Udara (Hubud) terkait dengan potensi Umroh Lampung yang potensinya mencapai 17 ribu lebih pertahunnya sebelum terjadinya pandemi Covid-19, jelasnya.
Dasar tersebut, sebagai acuan untuk kami memohon pertimbangan pak Dirjend Hubub untuk menjadi pertimbangan bahwa Lampung berharap tetap jadi Internasional karna kita memiliki program daerah, sedangkan kita mendapatkan spesial bandar Internasional sejak tahun 2019 lalu, urai Bambang Sumbogo.
Kemudian lanjutnya, kami telah mengajukan beberapa maskapai penerbangan untuk menjadi reguler tetapi jika ada kepentingan penerbangan umroh dan haji tetap menjadi Internasional dan seharusnya jama’ah Lampung sudah melakukan umroh lagi karena adanya pandemi Covid-19 dan terimbas dengan program penurunan Bandara, maka program Umroh tidak diberangkatkan, pungkasnya.(krs/her)
