Linkarutama.com – Kepala Dinas (Kadis) Perkebunan Provinsi Lampung
Ir.Achmad Chrisna Putra ,NR,MEP, didampingi Kasie Pembiayaan, Investasi dan Pembinaan Usaha melakukan kunjungan bersama PT. Olam ke para petani binaan PT. Olam di Desa Margodadi Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran, Selasa (29/6/2021).
Diketahui, dari pihak PT. Olam yang mendampingi Hani Lismora Idrus selaku Manager Suatainability area Sumatera dan Didik Daniardi Koordinator Coco Life Area Lampung beserta tim.
Dari kegiatan PT. Olam sebagai perusahan agrobisnis, eksportir biji kakao dan kopi, selain melakukan pembelian biji kakao, juga melakukan program pengembangan kakao yang meliputi, pembinaan, infrastruktur dan demplot.
Lalu, Kepala Dinas Perkebunan Chrisna Putra meninjau kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh PT. Olam kepada petani kakao berupa bantuan bibit.
Bantuan bibit kakao varietas MCC dan Sulawesi yang diberikan kepada para petani kakao. Diskusi dilakukan oleh Kadis Perkebunan Ir.A Chrisna Putra bersama pekebun dan pihak PT. Olam di lokasi pembibitan terkait pengembangan kakao di Lampung.
Selanjutnya dilakukan kegiatan meninjau lokasi demplot kakao PT. Olam dan peremajaan kakao yang sudah dilakukan petani kakao.
Menuru Chrisna Putra bahwa kendala yang dihadapi para petani di lapangan adanya ketersedian pupuk sehingga bantuan bibit yang telah diberikan oleh PT. Olam belum memberikan hasil yang maksimal.
Untuk itu pihak Dinas Perkebunan akan bekerjasama dengan PT. Olam dalam hal memberikan bantuan kepada para petani melalui program Kartu Petani Berjaya, sehingga kendala yang dihadapi petani kakao dapat diatasi.
” Ya, melalui sinegisitas program diharapkan akan mampu meningkatkan produktivitas kakao dan harga kakao di Provinsi Lampung,” kata Chrisna Putra.
Kemudian, kunjungan dilanjutkan ke Profesional Nursery Park milik PT. Olam yang dikelola oleh Koperasi yang merupakan mitra program PT. Olam dan Cocoa Life Mondelez Internasional yang berada di Kecamatan Adiluwih Kabupaten
Pringsewu.
Pusat pembibitan untuk memelihara varietas MCC dan Sulawesi ini mampu menampung 50.000 bibit kakao dan selama 1 tahun menghasilkan 100.000 bibit kakao untuk diberikan kepada petani.(rls/her)
