Membangun Integritas Dalam Berorganisasi

Linkarutama.com – Seiring berkembang pesatnya makhluk di dunia ini maka kehidupan apapun coraknya semakin komplek antara kewajiban yang terabaikan hingga kewajiban yang terlupakan, antara sebuah kesalahan dijadikan sebuah kebenaran, bahkan ada yang dihadapan kita menyebut Jujur, namun dibalik itu bisa saja tidak jujur. Inilah kehidupan, Rabu (8/2/2023).

Hampir setiap organisasi saat ini, baik sektor publik maupun privat bahkan profesi berusaha mengembangkan dan mendambakan setiap anggotanya dalam organisasinya memiliki Integritas yang tinggi dan sejahtera berkeadilan, tinggal bagaimana cara dan pola menjalankan roda wadah tersebut.

Kompetensi sikap ini diyakini akan menjadi fondasi kuat dan sikap yang kuat menjadikan daya dongkrak terhadap kinerja organisasinya.

Lalu, apa itu integritas, apa bedanya dengan kejujuran. Kira kira begini..?

Bagi saya selaku penulis singkat ini, akan sekilas mengambarkan hal tersebut sebagai ikhtiar untuk kita semua mengenalkan kompetensi integritas, terlebih diharapkan dapat menjadi panduan memperbaiki diri guna mengembangkan integritas diri bahkan cara berorganisasi yang jujur dan memilki nilai plus.

Jika kita bicara soal Integritas tentu ini sebuah konsep yang menggambarkan sebuah bentuk kecerdasan manusia yang sangat penting yang akan mempengaruhi aspek sikap bagi yang lain.

Contohnya yang pernah saya baca ada tulisan sosok orang barat bernama Stephen R. Covey, dia penulis buku best seller “The 7 Habit on Highly Effective People” dia menyatakan, integritas mencakup lebih dari kejujuran. Kejujuran mengatakan kebenaran dengan kata lain menyesuaikan kata kata kita dengan realitas atau dalam konteks real.

Sedangkan integritas merupakan hal yang menyesuaikan realitas dengan kata kata, dengan kata lain memenuhi janji dan memenuhi harapan bagi anggotanya.

Jadi, Integritas pada hakekatnya bisa kita sebut nilai yang diberikan pada diri sendiri selaku pemimpin. Integritas juga disebut kehormatan pada diri sendiri, suatu bagian fundamental dari etika karakter, inti dari pertumbuhan yang proaktif. Integritas merupakan satunya kata dengan perbuatan atau kepatuhan tindakan terhadap apa yang telah diucapkan atau dijanjikan terhadap para anggotanya.

Individu yang memiliki integritas itu orang orang yang selalu menjunjung tinggi terhadap apa yang telah diucapkan, terhadap apa yang telah dijanjikan untuk dilaksanakan atau dibuktikan dalam tindakan realita. Bukan banyak tehnik bicara saja.

Sedangkan kejujuran adalah mendengarkan perasaan kuat dari lubuk hati yang paling dalam yang timbul dari pusat kecerdasan emosional dan spiritual. Bahkan andai kita jujur harus mendengarkan yang lebih dulu ada dalam wadah tersebut.

Tidak adanya integritas akan menghancurkan citra terhadap orang atau institusinya atau organisasi tersebut. Maka, integritas merupakan modal besar bagi individu untuk membangun kepercayaan anggota, sehingga merupakan perilaku efektif secara otomatis mampu membangun karier seseorang melalui wadah organisasi.

Integritas dan kejujuran memiliki urgensi penting dalam membangun kredibilitas. Salah satu atribut esensial dari kredibilitas adalah integritas dan kejujuran.

Maka, Kredibiltas berasal dari kata “credo” yang artinya percaya. Orang yang memiliki kredibilitas berarti orang tersebut layak dipercaya, karena memiliki kejujuran dan integritas dalam dirinya.

Ia akan selalu mengatakan apa yang sebenarnya sesuai dengan realitas yang diketahui dan merealisasikan sesuatu sesuai dengan yang diyakini atau telah dijanjikan.

Kompetensi ini merupakan salah satu modal dasar dalam menaiki tangga karier. Untuk dapat menjadi pemimpin yang berhasil, integritas dan kejujuran merupakan salah satu prasarat penting yang harus dimiliki.

Disinilah kita dapat bercermin bahwa budaya ber organisasi merupakan hal penting bagi suatu wadah untuk membentuk insan yang berada di dalamnya sebagai anggota dan komponen lainnya dalam struktur tetap solid memiliki nilai dan tujuan yang seirama dalam membangun wadah itu.

Budaya organisasi jugalah yang menjadikan sebuah aset mahal yang tidak dapat dibeli hanya dengan uang semata.

Suatu budaya organisasi yang telah terbentuk dan internalisasi dengan kuat akan tercermin pada sikap dan perilaku para anggota yang bekerja dalam perbedaan perusahaan di sana dan dalam wadah tersebut. Untuk itu, sebuah organisasi harus memiliki budaya yang kokoh agar menjadi benefit tersendiri bagi organisasi. Inilah langkah yang bisa dilakukan dalam membangun budaya organisasi yang kuat yaitu musyawarah dan mufakat secara kebersamaan…. Tabikpuuun….(her)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *