Linkarutama.com – Ratusan hektar tanaman padi di Lampung Selatan Berdekatan jalan Tol terserang hama tikus.
Dinas Pertanian melalui UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) sudah melakukan pendendalian hama tikus, khusunya di area Tol Lampung.
Untuk tidak menimbulkan kerugian petani kedepan dan mengakibatkan gagal panen ini, nantinya mencapai ratusan juta rupiah.
Akibat dampak hama tikus yang susah di basmi petani, lantaran hama tikus berkeliaran dan tinggal di area sisa atau pinggiran pembangunan Jalan Tol Lampung.
Dinas Pertanian berharap para petani diberi izin masuk atau sebaliknya pihak Hutama Karya (HK) sebagai regulator membersihkan hama tikus yang sudah menjadi pandemi bagi petani.
Menurut Kepala UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Dinas Pertanian Provinsi Lampung, Bagiyo Warsito, melalui Kasi Pengendalian dan Laboraturium BPTPH Provinsi Lampung Andrio Putra Kurniawan, menyatakan banyak petani yang mengeluh terkait sawahnya yang berada di area Tol Lampung.
“Ini dampaknya bisa banyak merugi disebabkan, serangan sepanjang pinggiran jalan tol tanaman padi petani diserang hama tikus yang bermukim di sisa jalan tol yang menjadi semak belukar,” kata Rio, Kamis (11/2/2021).
Upaya pengendalian, Dinas Pertanian sudah dilakukan pada sawah seputaran pinggiran jalan tol tetapi hasilnya tidak maksimal.
“Ya, banyak tikus. Kita minta menjadi atensi mereka (Hutama Karya) sebagai pengelola Tol Lampung menjaga area tesebut,” tambah Rio.
Menurut Rio, area tol yang dikelola HK tersebut dapat ditangani atau dibersihkan. Pasalnya para petani tidak ada yang berani untuk masuk ke area sawah tersebut, lantaran takut memasuki area tol Lampung, tanpa izin.
“Ini banyak keluhan dari petani yang laporan ke kami (Dinas Pertanian Provinsi Lampung) banyak yang rugi, karena sarang tikus di area tol yang sisa tanah itu, petani nggak bisa masuk, karena pagar berkawat, dan juga mereka takut.
Sementara tikus sekali masuk area petani sawah sekali menggigit tanaman saja sudah mati, sedangkan proses menanam dengan menggali dan memberi obat ke padi menunggu waktu cukup lama dan sudah tumbuh tanamannya di gigit hama tikus. Jadi petani sangat merugi,” tegas Rio
Kata Rio, petani juga bilang hama tikus sudah banyak membuat lubang di area sisahan tol tersebut, dan malam hari banyak turun ke sawah.
“Ya, jelas banyak mengakibatkan petani merugi. Itu keluhanan dari petani, tikus membuat lubang, terutama daerah tol yang bangunannya dipingiran sawah, terutama wilayah Sidomulyo dan Palas (Lampung Selatan,” terangnya.
Untuk itu, Dinas Pertanian berharap Hutama Karya membersihkan area yang banyak tikus tersebut, atau dapat menekannya membuat rumah burung hantu di sisahan jalan tol tesebut.
“Rumah burung hantu tersebut sangat baik, karena satu burung hantu saja bisa memakan atau membunuh 12 tikus” kata dia.
Tujuan itu agar petani bisa hasil panennya bisa baik, HK sebagai pengelola tol, dapat memasangnya per radius 1 km sampe 2 km, agar manfaatnya bagi petani bisa menekan populasi petani.
Dikonfirmasi terkait komentarnya, terkait sisa tanah pembangunan tol yang banyak hama tikus, Kepala Cabang Tol Bakauheni- Terbanggi Besar (Bakter), Hanung Hanindito, ia baru mendengar masalah tersebut.
“ Sampai sekarang belum ada konfirmasi ke kami,” kata Hanung dalam balasan Pesan whatsapp-nya.(ist/her)