15 Ormas Ikuti Dialog Interaktif Bersama Kesbangpol Pemprov Lampung

Linkarutama.com – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) pemerintah Provinsi Lampung menggelar kegiatan Dialog interaktif bersama organisasi masyarakat dengan tema ” Membangun Sinergitas Pemerintah dan ormas dalam mencegah Radikalisme / terosrisme” di Provinsi Lampung, yang berlangsung di hotel Emersia Kelurahan Pengajaran Bandar Lampung, pada, Rabu (29/6/2022).

Kegiatan tersebut, bertujuan menyikapi perkembangan peran organisasi kemasyarakatan dalam menciptakan ketertiban masyarakat yang kondusif yang dihadiri Gubernur Lampung diwakili Kepala Kesbangpol Provinsi Lampung
M.Firsada beserta jajaran, Kasi Intel Korem 043 Gatam Kol.Inf.Roy Hansen J.Sinaga, Ketua Bidang Agama Sosial Budaya Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme Provinsi Lampung Ust.Suparman Abdul Karim dan 15 organisasi masyarakat seperti, Pemuda Panca Marga, Pecinta Tanah Air Indonesia, DPP Aspira, Fatayat NU, Pemuda Katolik, Perada, Aliansi Indonesia, Basmi, Kampud, Perkasa, Mahasiswa Hindu, LMPP, Kabar Pintar, Geram Banten, dan Mapancas.

Muhammad Firsada menjelaskan bahwa, tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk mewujudkan sinergitas Pemerintah Daerah dengan Ormas di Provinsi Lampung dalam upaya menjaga kadaulatan Negara Republik Indonesia terhadap ancaman ancaman yang akan datang, ujar M Firsada.

Menurutnya, negara Republik Indonesia sejak berdiri dan tumbuh telah mengalami gangguan dan ancaman yang akan memecah belah negara kesatuan Republik Indonesia mulai dari DI TII, PKI.

Dan ancaman tersebut terus mengganggu Negara kesatuan Republik Indonesia, jelasnya.

Firsada mencontohkan, akhir akhir ini Provinsi Lampung di kejutkan yang namanya Khilafatul muslimin.

Sebenarnya lanjut dia, keberadaanya telah diketahui sejak lama dan juga tidak memiliki izin keberadaan organisasi sejak tahun 1997 sampai saat ini, urai M Firsada.

Dia mengajak kepada semua untuk selalu berkomitmen pada 4 pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ikam

Sementara, dalam sambutan Komandan Korem 043 Garuda Hitam Provinsi Lampung yang diwakili Kasi Intel Korem Kol. Inf.Roy Hansen J.Sinaga menyampaikan, tentang Ideologi Pancasila dengan tema Pancasila Ku aku dan kita semua, yang dalam paparanya mengajak untuk senantiasa sikap Bela Negara, Disiplin, Tangguh, cepat, beradaptasi dengan perubahan, ungkapnya.

Ada 3 hal Penting untuk disampaikan sebagai Rekomendasi, pesan Roy Hansen.

Seperti: 1.Meningkatkan Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, agar terhindar dari pengaruh idologi idologi lain.

2. Memanfaatkan Kemajuan teknologi yang menarik bagi generasi muda dan masyarakat.

3. Membumikan nilai nilai Pancasila melalui pendidikan dan atau pembelajaran berkesinambungan yang berkelanjutan disemua lini dan wilayah sangat penting untuk menanamkan kesadaran terhadap potensi bahaya gangguan dari luar yang dapat merusak dan mengajak siswa untuk mempertahankan identitas bangsa serta meningkatkan ketahanan mental dan idiologi bangsa, tandasnya.

Sementara, Ustad Suparman dalam materi yang di sampaikan meyebutkan bahwa tidak ada agama manapun yang mengajarkan aksi aksi teroris, terorisme dibangun berdasarkan manipulasi dan distorsi ajaran agama dan selalu mendompleng kepada ajaran agama mayoritas.

Kalau mayoritas agamanya muslim maka terorisnya mengatasnamakan Islam, kalau mayoritasnya beragama Hindu seperti di India maka terosrisme mengatasnamakan Agama Hindu.

Maka, di Myanmar mayoritas agama Budha ada yang membantai umat manusia, jadi dinamakan manipulasi dan distorsi agama, di New Zealand umat muslim sedang menjalankan sholat Jum’at di berondong dengan senjata api, itu mengatasnamakan agama Kristen, ungkap Ustd.Suparman.

Ia menegaskan bahwa tidak ada suatu agama manapun yang mengajarkan teroris, karena pelakunya adalah manipulasi dan mendestorsi suatu agama tertentu, singkatnya.

Sementara, dalam Dialog Interaktif tersebut, Ketua Umum DPP Aspira Provinsi Lampung Ashari Hermansyah , mempertanyakan perihal 2 poin penting tentang bagaimana melibatkan peran serta tokoh adat dalam keikut sertaan melaksanakan aksi bela negara dalam mencegah aksi-aksi terorisme dan Radikaslime dan ke-2 peranan pemerintah dalam mewujudkan tingkat kepuasan pelayanan kepada masyarakat. Karena menurut Ashari, ketidak puasan masyarakat tentu akan mengarah kepada Radikaslime, tegasnya.(rls/her)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *