Linkarutama.com – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengajak kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Lampung bersinergi membangun Lampung, sesuai dengan profesi masing-masing.
Ajakan Gubernur itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Syahrudin Putra saat mewakili Gubernur Arinal membuka secara resmi Pelantikan ke-7 dan Muspimda
Pengurus Koordinator Cabang PMII Provinsi Lampung masa khidmat 2019-2021 di Ballroom Hotel Sheraton, Selasa (1/12/2020) kemarin.
Dalam sambutan Gubernur yang dibacakan Syahrudin dijelaskan bahwa PMII merupakan organisasi mahasiswa yang mayoritas berlatar belakang kultur keagamaan.
“Dalam kiprahnya, PMII telah menjadi icon besar dalam sejarah masyarakat dan bangsa Indonesia, sebagai organisasi yang mempunyai basis kader yang besar di seluruh Indonesia. Ini membuktikan bahwa PMII telah banyak menorehkan tinta emas dalam ranah publik maupun politik di tanah air,” ujar Syahrudin.
Untuk Provinsi Lampung sendiri, lanjut Syahrudin, PMII diharapkan menjadi organisasi yang seimbang dalam dua arah, vertikal dan horizontal.
Dalam ranah vertikal PMII diharapkan mampu menjadi organisasi kritis mahasiswa yang dapat mengawal kebijakan pemerintah dan dalam ranah horizontal, PMII harus dapat menyiapkan kader-kadernya agar proses regenerasi tetap ada, sehingga PMII tidak tergerus oleh zaman.
“Guna mencapai harapan tersebut, tentu harus dengan kerja keras. PMII harus benar- benar mengawal kadernya agar bisa menjadi kader ulul albab, kader yang selalu peduli dengan rakyat, serta kader yang tidak pernah melenceng dari syariat Islam Ahlus Sunnah wal Jama’ah,” ujarnya.
Oleh karena itu, Pemprov Lampung berharap PMII dapat bersama-sama bersinergi mendukung pembangunan Pemerintah Provinsi Lampung, sesuai dengan profesinya masing- masing.
“Melalui kesempatan yang baik ini, saya mewakili Pemprov Lampung mengucapkan selamat kepada Sahabat-sahabat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Lampung yang baru saja dilantik. Semoga tugas dan tanggung jawab ini dapat dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.
Ketua Umum PB PMII Agus Mulyono Herlambang, menyampaikan tugas pertama PMII adalah menjadikan PMII sebuah gerakan mainstream di Lampung.
“Target PKC menguasai 50 persen mahasiswa di Lampung, harus kader PMII, melalui ekonomi kreatif juga saya mengajak kader PMII untuk turut mengentaskan kemiskinan,” ujarnya.
Sedangkan Ketua PKC PMII Lampung Periode 2019-2021, Ahmad Hadi Baladi Ummah, mengatakan kegiatan tersebut mengusung tema “Merawat Identitas Gerakan, Menjaga Nilai Kemanusiaan”. Tema ini merupakan bentuk kegelisahan masyarakat Lampung terkait kondisi damai dan kemanusiaan di masa pandemi Covud-19.
“Kita perlu melakukan reformulasi gerakan agar menjadi sebuah gerakan yang konkrit, bisa menjadi sebuah perubahan yang menjaga nilai kemanusiaan dalam kondisi pandemik,” ujarnya.
Acara pelantikan ini juga diisi dengan Muspimda yang membahas tentang ekonomi kreatif kerakyatan dan implementasi Aswaja di pondok pesantren yang dilanjutkan dengan diskusi bersama Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim (Nunik).
Dalam Arahannya, Wagub Nunik mengatakan bahwa suatu organisasi esensinya bukan menghadirkan kepengurusan, namun mengaktifkan kader kader yang bisa mewujudkan visi misi organisasi.
“Dalam organisasi sendiri ada dua hal yang pertama kaderisasi sifat nya terstruktur yang kedua kaderisasi sifatnya fungsi. Nah fungsional ini yang tantangannya berat, kalau struktur saya yakin dan percaya kita semua pasti pasti bisa melaksanakannya,” kata Nunik.
Nunik menambahkan tantangan mahasiswa dari masa ke masa berubah. Saat ini informasi sangat deras. Mahasiswa tidak anti untuk masuk organisasi ke mahasiswaan.
Namun tantangannya justru pada esensi dan fungsionalnya, yang harus benar benar bisa dipahami.
“Saya merasa beruntung sekali bagi yang memiliki kesempatan bergabung di organisasi karena kita mendapatkan terpaan terpaan yang menjadikan diri kita lebih matang lagi. Bagaimana diterpa berbagai macam hal dalam organisasi, jangan sampai itu tidak bisa dihasilkan oleh struktur organiasi saat ini,” kata Nunik.
Nunik menambahkan tantangan organiasi sendiri berada di fungsionalnya.
“Nah ini tantangan bagi kader kader agar proses organisasinya bisa matang sesuai dengan bidangnya masing-masing,” ujarnya.(rls/her)